
Pomidor – Rusia cabut larangan impor sejumlah produk pertanian Turki mulai 1 September 2017 dan mengijinkan impor tomat selama musim dingin mendatang. Hal ini diumumkan Menteri Pertanian Rusia hari Kamis (31/8) di Moskwa. Pencabutan larangan impor ini sekaligus menandai normalisasi hubungan yang sempat memburuk antar kedua negara akibat insiden ditembak jatuhnya pesawat tempur negeri beruang merah itu pada tahun 2015 silam.
Menteri Pertanian Alexander Tkachev, mengatakan bahwa Rusia cabut larangan impor pada beberapa produk pertanian Turki akan dilakukan setelah inspeksi oleh Badan Federal Rusia untuk Pengawasan Ternak dan Tanaman Pangan (Rosselhoznadzor). Inspeksi tersebut mencakup produk zucchini, labu, lada hijau, lettuce (selada) impor, demikian menurut laporan laman iz.ru.
Tkachev menambahkan, ijin untuk produk daging dan unggas Rusia yang diperbolehkan memasuki pasar Turki juga akan segera diberikan. Dengan demikian, pencabutan larangan bersifat timbal balik.
Namun khusus untuk impor tomat yang masih menjadi perdebatan, ia mengungkapkan kedua negara tengah berupaya menyelesaikan masalah tersebut.
Meski demikian, Tkachev mengisyaratkan sejumlah kecil impor tomat dari Turki dimungkinkan selama musim dingin nanti.
Baca juga :
Rusia-Indonesia Realisasikan Imbal Dagang Sukhoi dengan Hasil Perkebunan
Merk Dagang Tunggal untuk Ekspor Sayur dan Buah Uzbekistan
Turki, yang menguasai pasar ekspor tomat hingga 70 persen ke Rusia, sempat menghadapi embargo pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Embargo yang meliputi banyak produk Turki tersebut, diberikan setelah jet tempur Rusia ditembak jatuh pada tanggal 24 November 2015.
Jatuhnya jet tempur itu membuat pemerintah Rusia berang dan menuduh Angkatan Bersenjata Turki berada di baliknya. Sejak itu, hubungan kedua negara sempat memburuk dan berujung pada saling mengenakan embargo. (inot)
Tinggalkan Balasan